Pages

Subscribe:

Senin, 13 Januari 2014

ANEMIA DEFISIENSI PADA BALITA

Berdasarkan hasil–hasil penelitian terpisah yang dilakukan dibeberapa tempat 
di Indonesia pada tahun 1980-an, prevalensianemia pada wanta hamil 50-70%,
anak belita30-40%, anak sekolah 25-35% dan pekerja fisik berpenghasilan rendah
30-40% (Husaini 1989). Menurut SKRT 1995, prevalensi rata–rata nasional pada ibu
hamil 63,5%, anak balita 40,1% (kodyat, 1993). Prevalensi anemia gizi yang tinggi pada 
anak sekolah membawa akibat negtif yaitu rendahnya kekebalan tubuh sehingga 
menyebabkan tingginya angka kesakitan.
Dengan demikian konsekuensi fungsional dari anemia gizi menyebabkan 
menurunnya kualitas sumberdaya manusia (scrimihow,1984).
Khusus pada anak balita, keadaan anemia gizi secara perlahan –lahan aka 
menghambat pertumbuhan dan perkambangan kecerdasan, anak – anak akan lebih
mudah terserang penyakit karena penurunan daya tahan tubuh,dan hal ini tentu akan 
melemahkan keadaan anak sebagai generasi penerus (wijayanti,T.1989)>
Penyebab utamanemia gizi adalah konsumsi zat besiyang tidak cukup dan absorbsi
 zat besi yang rendah dan pola makan yang sebagian besar terdiri dari nasi dan menu
yang kurang beraneka ragam.
Selain itu infestasi cacing tambang memperberat keadaan anemia yang diderita 
pada daerah–daerah tertentu terutama daerah pedesaan (Husaini,1989). 
Soemantri (1983), menyatakan bahwa anemia gizi juga dipengaruhi oleh
faktor–faktor lainseperti sosial ekonomi,pendidikan,status gizi dan pola makan, 
fasilitas kesehatan, pertumbuhan, daya tahan tubuh dan infeksi.
Faktor- faktor tersebut saling berkaitan.Selama ini upaya penanggulangan anemia
gizi masih difokuskan pada sasaran ibu hamil,sedangkan kelompok lainnya seperti bayi
,anak balita,anak sekolah dan buruh berpenghasilan rendah belum ditangani.
Padahal dampak negatif yang ditumbuhkan anemia gizi pada anak balita
sangatlah serius, karena mereka sedang dalam tumbuh kembang yang cepat, yang
nantinya akan berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasannya.
Mengingat mereka adalah penentu dari tinggi rendahnya kualitas pemuda dan bangsa
kelak. Penganganan sedini mungkin sangatlah berarti bagi kelangsungan pembangunan.

untuk membaca penjelasan selanjutnya,

0 komentar:

Posting Komentar

Glitter Words